Konfigurasi
NAT Pada Router Cisco
Konfigurasi Network Address Transalation
(NAT) digunakan untuk mentranslasikan IP Lokal ke IP Global ataupun sebaliknya.
Misalnya kita punya server di jaringan lokal menggunakan IP Private, tentunya
server tersebut hanya bisa diakses dari jaringan lokal atau dengan cara VPN
dari internet ke jaringan lokal kantor. Lalu bagaimana caranya kalau kita ingin
server tersebut dapat diakses dari internet tanpa menggunakan VPN, nah kita
bisa memanfaatkan fitur NAT untuk menjadi solusinya. NAT juga bermanfaat bila
ada user-user dengan ip private di jaringan lokal ingin mengakses ke internet,
karna jika tanpa adanya NAT user dengan ip private tidak akan bisa akses ke
internet. Kita dapat mengkonfigurasi NAT pada Cisco Router, adapun
langkah-langkah sebagai berikut
1. NAT
STATIC
NAT Static digunakan untuk menerjemahkan 1 IP
lokal ke 1 IP global ataupun sebaliknya , biasanya disebutone to one mapping .
Misalnya di kantor ada ftp server dengan ip 192.168.2.100 yang tentunya ip
tersebut hanya bisa diakses dari LAN saja karena ip nya private, namun tentunya
bila kita berada diluar kantor ingin tetap bisa mengakses ftp server tersebut,
maka dibuatlah NAT Static dengan mengalokasikan suatu ip public untuk ftp
server tersebut, misalnya IP 200.200.200.200 , template konfigurasinya sebagai
berikut ini
conf t
ip nat inside source static [ip lokal] [ip global]
ip nat inside source static [ip lokal] [ip global]
int [interface ke arah internet/global]
ip nat outside
ip nat outside
int [interface ke arah private/lokal]
ip nat inside
ip nat inside
contoh
:
conf t
ip nat inside source static 192.168.2.100 200.200.200.200
ip nat inside source static 192.168.2.100 200.200.200.200
int s0/0/0 <——- misal
s0/0/0 interface router ke arah internet
ip nat outside
ip nat outside
int fao/o <——- misal fa0/0
interface router ke arah lokal
ip nat inside
ip nat inside
Bila
ada server lain yang jg ingin bisa diakses dari internet, maka tambahkan baris
nat static nya lagi.
2. NAT
DYNAMIC & DYNAMIC OVERLOAD (PAT)
NAT
Dynamic digunakan untuk menerjemahkan beberapa ip lokal ke beberapa ip global
ataupun sebaliknya. Proses penerjemahannya secara dynamic, jadi pada translasi
ip nya tidak selalu sama seperti NAT Static. Ketidakefektifan pada NAT Dynamic
adalah jumlah ip global yang dibutuhkan untuk mentranslasikan ip lokal harus
sama (n to n mapping), misalnya kita ingin mentranslasikan 10 ip lokal ke
global maka dibutuhkan 10 ip global/publik. Jika kita punya 11 ip private, tapi
hanya punya 10 ip publik sudah dapat dipastikan bahwa ada 1 ip private yang
tidak dapat ditranslasikan pada saat yang bersamaan.
Untuk
menanggulangi ketidakefektifan NAT dynamic, muncullah solusi baru yakni NAT Dynamic
Overload atau yang biasa dikenal dengan nama Port Address Translation (PAT).
Pada NAT Overload jumlah ip publik yang dibutuhkan tidak harus sama dengan
jumlah ip private yang mau ditranslasikan (n to m mapping) , bahkan hanya
dengan menggunakan 1 ip publik kita dapat mentranlasikan banyak ip private.
Untuk konfigurasinya di router cisco antara
nat dynamic dan dynamic overload tidak ada perbedaan, hanya perlu menampahkan
kata kunci ” overload “ untuk mengaktifkan fungsi nat dynamic
overload. Template konfigurasi sebagai berikut
a.
Buat ACL untuk ip private yang mau di translasikan
access-list [nomor acl] permit [network
address lokal] [wildcard mask lokal]
b.
Buat NAT Pool untuk ip global/publik yang akan digunakan untuk mentranslasi ip
private
ip nat pool [nama pool] [ip global terendah]
[ip global tertinggi] netmask [subnet mask ip global]
c.
Terapkan translasi dynamic menggunakan access list dan IP pool yg telah kita
buat
ip nat inside source list [nomor/nama acl]
pool [nama nat pool] overload
d.
Tentukan interface NAT outside dan inside nya
int [interface ke arah internet/global]
ip nat outside
ip nat outside
int [interface ke arah private/lokal]
ip nat inside
ip nat inside
Sebagai
contoh, misal kita punya ip publik 200.200.200.2 - 6 /29 yang ingin
digunakan untuk mentranslasikan ip publik 192.168.100.0/24, konfigurasinya
sebagai berikut
conf t
access-list 1 permit 192.168.100.0 0.0.0.255
ip nat pool coba 200.200.200.2 200.200.200.6 netmask 255.255.255.248
ip nat inside source list 1 pool coba overload
access-list 1 permit 192.168.100.0 0.0.0.255
ip nat pool coba 200.200.200.2 200.200.200.6 netmask 255.255.255.248
ip nat inside source list 1 pool coba overload
int s0/0/0 <——- misal s0/0/0 interface
router ke arah internet
ip nat outside
ip nat outside
int fao/o <——- misal fa0/0 interface
router ke arah lokal
ip nat inside
catatan
ip nat inside
catatan
-
IP Publik yang ingin digunakan untuk NAT harus belum digunakan/terpasang di
interface yg terhubung dengan internet
- IP Publik yang ingin digunakan untuk NAT harus terbaca oleh routing dari internet
- IP Publik yang ingin digunakan untuk NAT harus terbaca oleh routing dari internet
Kesimpulan
:
NAT
adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan
internet dengan menggunakan satu alamat IP ,Nat juga
bermanfaat bila ada user-user dengan ip private di jaringan lokal ingin
mengakses ke internet, karna jika tanpa adanya NAT user dengan ip private tidak
akan bisa akses ke internet. klien bisa melakukan koneksi internet dengan catatan yang dikenal oleh internet
adalah IP Publik kita, bukan IP Lokal LAN kita. Jadi internet menganggap data
merupakan request dari mikrotik sedangkan nanti mikrotik akan mem-forward ke
kliennya yang melakukan request.
Sumber: